Senin, 21 Desember 2009

Sabtu, 20 Juni 2009

Wild cat Species

Oke friend i will give you some information about this:

The 36 species of the wild cat family are spread across most of the globe excluding the continents of Antarctica and Australia and some island groups.

Many species are to be found in similar habitats straddling several continents such as the Leopard which ranges from the southern tip of Africa, across Asia to China and various the species of Wildcat, which can be found in Europe, Africa, the Middle east and Asia.

The majority of species however, are indigenous to only one continent. The great natural barrier of the Atlantic Ocean also serves to divide the 'New World' species from the 'Old World' - with the exception of the Lynx, which can be found as distinct sub-species in both North America and Eurasia.

In attempting to classify the worlds species of wild cat, modern day research is uncovering interesting facts regarding the relationship between individual species separated today by continents and oceans. In distant history the world map of wild cat distribution looked vastly different. A similarity in appearance between the New World Jaguar and the Leopard can be explained by a common ancestry - it is now thought that jaguars evolved in Asia and spread across to the Americas via the northern land bridge between the two continents. In a similar way, ancient species of lion and cheetah once roamed the New World continents.

Fungus


Clockwise from top left: Amanita muscaria, a basidiomycete; Sarcoscypha coccinea, an ascomycete; black bread mold, a zygomycete; a chytrid; a Aspergillus conidiophore.


Oke friend this is a article about fungus
fungus (pronounced /ˈfʌŋɡəs/) is a eukaryotic organism that is a member of the kingdomFungi (pronounced /ˈfʌndʒaɪ/ or /ˈfʌŋɡaɪ/).[2] The fungi are a monophyletic group, also called the Eumycota (true fungi or Eumycetes), that is phylogenetically distinct from the morphologically similar slime molds (myxomycetes) and water molds (oomycetes). The fungi are heterotrophic organisms possessing a chitinous cell wall, with most species growing as multicellular filaments called hyphae forming a mycelium; some species also grow as single cells. Sexual and asexual reproduction of the fungi is commonly via spores, often produced on specialized structures or in fruiting bodies. Some have lost the ability to form reproductive structures, and propagate solely by vegetative growth. Yeastsmolds, and mushrooms are examples of fungi. The discipline of biology devoted to the study of fungi is known as mycology, and is often regarded as a branch of botany, even though fungi are more closely related to animals than to plants.

Jumat, 29 Mei 2009

Ganggang

Disini saya akan membagikan ilmu saya tentang Alga.

Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup melayang-layang (neustonik) dan ada yang di dasar air (bentik). Habitat di air tawar, air laut dan daerah-daerah yang lembab, reproduksi dilakukan dapat dilakukan secara seksual (konjugasi, anisogami, isogami) atau aseksual.

Berdasarkan pigmennya Alga dapat dibedakan menjadi empat:
1. Chlorophyta
Alga yang memiliki pigmen fikosianin, memiliki cadangan makanan berupa amilum. Chlorophyta bersel satu tidak bergerak (ex chlorella, chlorococcum), chlorophyta bersel satu dapat bergerak (chlamydomonas,euglena), chlorophyta berkoloni tidak bergerak (hidrodictyon), chlorophyta berkoloni dapat bergerak ( volvox), chlorophyta berbentuk benang (spirogyra, oedogonium), dan chlorophyta berbentuk lembaran (ulva, chara).

Chlorella memiliki bentuk tubuh bulat seperti bola, kloroplas berbentuk seperti mangkuk, dalam kloroplas terdapat perenoid berfungsi dalam pembentukan amilum dan sebagai tempat penyimpan hasil dari asimilasi yang berupa protein dan karbohidrat, di laboratorium chlorella digunakan untuk penelitian fotosintesis. Chlorella dapat dijadikan makanan alternatif dengan alasan sebagai berikut: apabila ia berada di lingkungan yang baik dengan suhu 25 maka ia dapat berkembang biak dengan cepat, apabila di dalam medium terdapat nutrisi yang cukup di tambah karbondioksida dan sinar matahari maka ia akan melakukan fotosintesis hasilnya berupa karbohidrat, protein, lemak untuk hasil tersebut dapat disesuaikan dengan keinginan manusia.

Volvox bentuk koloni bulat seperti bola, dalam koloninya terdapat sel-sel yang menebal yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Volvox yang satu dengan volvox yang lain dihubungkan oleh benang sitoplasma dan memiliki 2 flagel.

Proses konjugasi pada spirogyra : (1) spirogyra yang berbeda jenis kelamin saling berdekatan (2) 2 spirogyra tersebut membentuk tonjolan makin lama semakin dekat dan akhirnya nempel (3) tonjolan tempat melekatnya 2 spirogyra tersebut hilang (4) spirogyra satu memindahkan isi selnya pada spirogyra yang lain dengan diawali plasmogami/peleburan plasma dan diikuti dengan kariogami/peleburan inti sel (5) spirogyra yang mengeluarkan isi selnya disebut spirogyra jantan. Hasil konjugasi akan membentuk 4 sel spirogyra dan biasanya hanya satu yang akan menjadi individu baru.

2. Chrysophyta
Ganggang keemasan memiliki pigmen dominan karotin, hidup secara autotrof, reproduksi aseksual (membentuk auksospora dan membelah diri) seksual (oogami). Chrysophyta bersel satu (navicula/diatome, ochromonas) dan chrysophyta berbentuk benang/bersel banyak (vaucheria).

Navicula/diatome/ganggang kersik tubuhnya terdiri atas dua bagian yaitu bagian atas atau tutup (epiteka) dan bagian bawah (hipoteka). Reproduksi dengan aseksual melalui membelah diri dan seksual dengan isogami. Isogami yang terjadi yaitu apabila telur/sel telur sudah mencapai batas minimum maka protoplasma akan keluar dan menjadi badan yang disebut auksospora. Selanjutnya mencapai ukuran normal, auksospora akan membentuk epiteka dan hipoteka seperti semula. Manfaat navicula yaitu sebagai bahan peledak, bahan penyaring, bahan pembuat isolasi, dan bahan penggosok.

Ochromonas bentuk menyerupai bola, kloroplasnya berbentuk lembaran, mempunyai 2 flagel yang tidak sama panjang. Vaucheria inti sel tersebar diseluruh tubuh, memiliki rizoid yang berfungsi sebagai akar (akar tidak memiliki floem dan xilem), di dalam tubuhnya terdapat anteridium penghasil spermatozoid; oogonium penghasil sel telur.

3. Phaeophyta
Phaeophyta memiliki pigmen fikosantin. Menghasilkan asam alginat yang berfungsi untuk pembuatan es krim, pembuatan cat, berfungsi dalam industri untuk penyamakan kertas/menghaluskan kertas, pernis, obat-obatan, dan pasta gigi. Contohnya Fucus, Sargassum, Turbinaria, Macrocystis.

Fucus habitatnya di laut sepanjang pantai melekat pada batu-batuan, di dalam tubuhnya terdapat rongga yang menghasilkan gamet disebut konseptakel dan pada bagian ujung tubuhnya terdapat alat untuk perkembangbiakan disebut reseptakel.

Tumbuhan paku

Disini saya akan membagikan ilmu tentang tumbuhan paku.

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).

Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimpang, sangat pendek, ada juga yang dapat mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan bentuk dan ukurandan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil daun besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang-cabang, sel telah terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan daun yang khusus untuk asimilasi atau fotosintesis. Sporofil berfungsi untuk menghasilkan spora.

Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora (sporangium). Kumpulan sporangium disebut sorus. Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Berdasarkan macam spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga yaitu paku homospora (isospora), paku heterospora dan paku peralihan. Paku homospora menghasilkan satu jenis spora (ex Lycopodium/paku kawat). Paku heterospora menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu megaspora (ukuran besar) dan mikrospora (ukuran kecil) (ex Marsilea/semanggi dan Selaginella/paku rane). Paku peralihan merupakan peralihan antara homospora dan heterospora menghasilkan spora pbentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelamin (ex Equisetum debile/paku ekor kuda).

Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi seksual (generatif) melalui pembentukan sel kelamin jantan/spermatozoid (gametangium jantan/anteridium) dan sel kelamin betina/ovum (gametangium betina/arkegonium). Seperti pada lumut tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan/metagenesis. Metagenesis tersebut dibedakan antara paku homospora dan heterospora.

Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu Psilotophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta. Psilotophyta mempunyai dua genera (ex Psilotum sp). Psilotum sp tersebar luas di daerah tropik dan subtropik, mempunyai ranting dikotom, tidak memiliki akar dan daun, pengganti akar berupa rizoma diselubungi rambut-rambut yang dikenal rizoid.

Lycophyta contohnya Lycopodium sp dan Selaginella sp. Lycopodium sp sporanya dalam sporofit daun khusus untuk reproduksi dan dapat bertahan dalam tanah selama 9 tahun, dapat menghasilkan spora tunggal yang berkembang menjadi gametofit biseksual (memiliki baik organ jantan dan betina), jenis homospora. Selaginella sp merupakan tanaman heterospora, menghasilkan dua jenis spora (megaspora/gamet betina dan mikrospora/gamet jantan).

Sphenophyta sering disebut paku ekor kuda, bersifat homospora, mempunyai akar; batang; daun sejati, batangnya keras karena dinding sel mengandung silika. Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda).

Pterophyta (paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada daerah tropis dan subtropis. Daunnya besar, daun muda menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora). Contohnya: Adiantum cuncatum (paku suplir untuk hiasan), Marsilea crenata (semanggi untuk sayuran), Asplenium nidus (paku sarang burung), Pletycerium bifurcatum (paku tanduk rusa).

SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)

Disini saya akan membagikan ilmu saya tentang Spermatophyta (tumbuhan berbiji):

Spermatophyta (tumbuhan berbiji) memiliki ciri-ciri antara lain: makroskopis dengan ketinggian bervariasi, bentuk tubuhnya bervariasi, cara hidup fotoautotrof, habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), mempunyai pembuluh floem dan xilem, reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.

Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus. Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia. Manfaat gymnospermae yaitu untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis), untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus), untuk makanan (Gnetum gnemon), tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).

Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Ciri-ciri Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah, mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan Dicotyledoneae (berkeping dua).

Monocotyledoneae
Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).

Dicotyledoneae
Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, berakar tunggang, batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. Batang bercabang, akar dan batang berkambium. Contohnya: Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).

Invertebrata

Disina saya akan berbagi ilmu tentang invertebrata.

 

Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang punggung atau ruas-ruas tulang belakang. Invertebrata terdiri dari beberapa phyllum, yaitu :

   Phyllum Protozoa

   Phyllum Porifera

   Phyllum Coelenterata

   Phyllum Platyhelminthes

   Phyllum Nemathelmintes

   Phyllum Annelida

   Phyllum Mollusca

   Phyllum Arthropoda

   Phyllum Echinodermata

 

1. Phyllum Protozoa    

Prtozoa berasal dari bahasa latin proto (pertama) dan zoon (hewan). Protozoa memeliki ciri-ciri sebagai berikut :

- Bersel satu

- Hidup di air laut, air tawar, tanah bahkan parasit pada hewan/tumbuhan dan manusia

- Pembiakan : 

seksual  :    singami  : persatuan dua gamet yang sama

         atau berbeda ukurannya

                    konyugasi : terjadinya pertukaran inti

aseksual : dengan pembelahan

- Protozoa memperoleh makanan dengan cara menelan secara utuh melalui permukaan sel.

Sejumlah protozoa dapat menimbulkan penyakit dan ada pula yang menyebabkan racun bagi ikan-ikan di laut jika terdapat dalam jumlah yang sangat besar (blooming).

Berdasarkan alat geraknya protozoa terdiri 4 kelas :

- Kelas Rhizopoda/ Sarcidina

- Kelas Flagellata/ Mastigophora

- Kelas Ciliata/ Ciliophora/ Infusoria

- Kelas Sporozoa

 

a. Kelas Rhizopoda (Sarcodina)

Bergerak dengan pseudopodia (kaki palsu) dalam bentuk lobodia (ujung tumpul), filopodia (halus dan ujung runcing), aksopodia (teratur dari satu pusat).

contoh :

Entamoeba dysentriae  : penyebab penyakit disentri

Entamoeba histolitica : hidup di jaringan usus, disentri

Entamoeba giginvalis  : hidup di rongga mulut

Emtamoeba coli        : hidup di colon

Foraminifera     : sebagai indikator adanya minyak bumi

Radiolaria         : sebagai alat penggosok

Arcella

Diffugia

 

b. Kelas Flagella (Mastigophora)

Bergerak dengan menggunakan bulu cambuk, hidup di laut, air tawar bahkan pada tubuh hewan/ manusia.

Berbiak dengan membelah diri.

contoh :

Euglena      : juga dimasukan ke dalam algae (tumb.)

Noctiluca miliaris : laut tampak bercahaya di malam hari

Volvox globator :  berkloroplas, juga dimasukan dalam kelompok tumbuhan

Trypanosoma gambiense  :  penyakit  tidur, terinfeksi dengan perantaraan  lalat tsetse

Trypanosoma evansi : penyakit sura pada ternak

Leishmania donovani: penyakit kala azar

 

c.   Kelas Ciliata (Ciliophora/ Infsoria)

Bergerak dengan silia (rambut getar, bulu getar, bulu halus). Banyak ditemukan pada perairan yang tercemar bahan organik dan juga di sekitar tumbuhan air.

contoh :

Stentor       : bentuk seperti terompet  

Vorticella   : bentuk seperti lonceng

Didinium    : predator sebagai pemangsa paramicium

Balantidium coli: hidup pada usus besar

Paramecium

 

d. Kelas Sporozoa

Tidak memiliki alat gerak. Hidup parasit dalam saluran usus, darah atau jaringan lain.

contoh :

Plasmodium : penyebab penyakit malaria

Malaria ditularkan olen nyamuk Anopheles betina, yang kali pertama ditemukan oleh Dr. Laveran.

Ada 2 phase daur hidup Plasmodium, yaitu :

- Phase fegetatif : berlangsung dalam tubuh penderita

- Phase generatif :  berlangsung   dalam   tubuh    nyamuk

                              Anopheles 

Macam-macam malaria, yaitu : 

- Malaria tropicana : penyebabnya Plasmodium falcifarum

- Malaria tertiana  : penyebabnya Plasmodium vivax

- Malaria quartana  : penyebabnya Plasmodium malariae

 

Siklus hidup malaria :

Dimulai dengan gigitan nyamuk Anopheles betina, spora seksual masuk ke dalam tubuh manusia dan masuk ke dalam sel darah merah. Di dalam sel darah merah terjadi pertumbuhan dan pembelahan yang akan membentuk spora aseksual. Spora aseksual dapat membiak kembali pada sel darah merah atau masuk lagi ke dalam tubuh nyamuk. Spora akan berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet. Jika keduanya bersatu terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot. Zigot menjadiookinet kemudian menjadi kista dan sporoblas. Sporoblas akan menghasilkan spora seksual.   

 

2. Phyllum Porifera

Disebut porifera karena tubuhnya banyak mempunyai lubang-lubang kecil (pori-pori), yang merupakan muara saluran menuju bagian rongga di tengah tubuhnya (oskulum).

Pada bagian luar mesenkim terdapat sel amoeboid dan rangka dari spikula atau spongia. Lapisan dalam mengandung sel-sel berleher yang disebutkoanosid. Sel amoeboid dan koanosid berfungsi untuk menangkap makanan.

Perkembangbiakan berlangsung secara kawin dan dengan  pembentukan kuncup.

Hewan ini memiliki daya regenerasi yang tinggi.

Berdasarkan sirkulasi air yang terjadi dalam tubuh porifera, terdapat 3 type yaitu :

a.  Type ascon : jika air masuk melalui pori-pori diteruskan  menuju bagian tengah tubuh dan keluar melalui oskulum

b.  Type sycon : jika air masuk melalui pori-pori diteruskan ke saluran radial yang berdinding selsel leher terus masuk ke saluran bagian tengah tubuh dan keluar melalui oskulum

c. Type leucon/ ragon : jika air masuk melalui  pori-pori kemudian ke saluran radial yang bercabang-cabang kemudian masuk ke saluran bagian tengah tubuh dan keluar melalui oskulum.

 

Gb. a.                                                     

 

                                                                oskulum

 

                                                ostia

 

 

                                                spongosoel

 

 

 

Gb. b.

                                                                oskulum

 

                      ostia

 

                        spongocoel

                                                           

 

 

                                                                                                saluran radial 

 

 

Gb .c. 

 

                                                                                                oskulum

 

 

                                                                                                ostia

 

 

                                                                                                saluran radial bercabang 

 

 

 

 

Atas susunan rangkanya porifera terbagi menjadi 3 kelas :                    

a.  Calcarea       : mempunyai spikula dari zat kapur  

                contoh : - Leucosolenia

                   Grantia

                   Spykula

b. Hexactinellida : mempunyai spikula dari silikat

                contoh : Euplectella

c.   Demospongiae : mempunyai spikula dari  silikat  bersama-sama spngin atau hanya spongin saja

     contoh : - Euspongia

                   Spongilla

Peranan porifera dalam kehidupan :

Porifera selain berperan dalam ekosistem air juga dapat dipakai sebagai bahan pmbersih atau penggosok.

                     

3. Phyllum Coelenterata

Coelenterata merupakan hewan yang mempunyai rongga besar di tengah tubuhnya yang berfungsi seperti usus, rongga tersebut disebut dengan rongga gastrovascular. Rongga ini hanya mempunyai satu lobang yang berfungsi sebagai mulut juga sebagai lobang pengeluaran sisa pencernakan.

Coleenterata hidup di laut dan beberapa di air tawar.

Reeproduksi dilakukan secara seksual yaitu dengan pertemuannya sel kelamin jantan dan kelamin betina dan secara aseksual dengan pembentukan kuncup.

Dalam hidupnya coelenterata mempunyai pergiliran keturunan dan terdapat 2 type bentuk tubuh, yaitu :

Polip        hidup tidak dapat bergerak bebas/ menempel,             bentuk seperti tabung

Medusa    hidup dapat berenang bebas, bentuk seperti payung atau lonceng

Coelenterata mempunyai sel-sel  penyengat (nematokist) yang berfungsi untuk mempertahankan diri dan untuk  melumpuhkan mangsa.

 

Tubuh tesusun atas 3 lapisan :

 Ektoderm      merupakan lapisan luar dan terdapat nematokist

 Mesoglea      merupakan lapisan tengah

 Endoderm  :    merupakan lapisan dalam dan terdapat rongga gastrovascular

Coelenterata terbagi menjadi 3 kelas, yaitu :

a. Hydrozoa

contoh :   Hydra , hidup di air tawar dan hanya  dalam

        bentuk polip.

                - Obelia

                - Physalia

                - Gonionemus

b. Scyphozoa

     contoh : Aurelia aurita (ubur-ubur), hidup  di laut  mempunyai bentuk dominan medusa.         

     Gb. Daur hidup Scypozoa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ket  :      a.  srobila                                                      g.  planula

                        b.  medusa muda                                          h.  polop muda

                        c.  medusa                                                     i.   polop

                        d.  spermatozoid                                         j.  scyphistom

                        e.  ovum

                        f.  gastrula

 

c.   Anthozoa

     contoh : anemon laut dan hewan-hewan karang, di dapatkan hanya hanya dalam bentuk polip.     

 

Peranan Coelenterata dalam kehidupan :

   memberi warna taman laut tampak indah

   sebagai barier/ penghalang pantai terhadap ombak

   sebagai bahan makanan

   sebagai bahan obat-obatan

   sebagai bahan kosmetik

 

4. Pyllum Platyhemnthes (cacing pipih)

Merupakan binatang triploblastik aselomata, tubuh pipih seperti pita, hidup di air tawar, laut, tanah yang lembab atau sebagai parasit pada hewan/ tumbuhan. Cacing yang hidup parasit mempunyai lapisan kuticula, alat penghisap atau alat kait yang digunakan untuk menempel pada dinding sel inangnya.

Saluran pencernakan belum sempurna, hanya mempunyai mulut tanpa anus, ususnya bercabang-cabang.                          

Bersifat hermaprodit.

Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas :

a. Turbellaria (cacing bulu getar)

      contoh : - Planaria, hidup di air  tawar  dan  mempunyai  daya  regenerasi yang tinggi.

b. Trematoda (cacing hisap)

      contoh : -  Fasciola hepatica (cacing hati)

    Chlonorchis sinensis, hidup pada daging ikan air tawar (inang sementara)

    -  Schistosoma japonicom

    -  Schistosoma mansoni, hidup dalam darah

    -  Schistosoma haematobium 

    -  Fasciolopsis buski, hidup dalam usus

    Paragonimus westermani, hidup dalam paru-paru

Gb. skema daur hidup Fasciola hepatica

 

     dewasa(D)      à telur(T)   à   mirasidium(M)  à  sporokis(S)

 

 

 


 

     metaserkaria(M)                     ß        serkaria(S)       ß       redia(R)        

                                      

                   

      Daur hidup Fasciola hepatica

Cacing dewasa yang hidup di ternak bersifat hermaprodit, berkembangbiak secara seksual dengan pembuahan silang atau pembuahan sendiri. Embrio berkembang dalam uterus, satu cacing dewasa dapat menghasilkan sekitar 500.000 larva, embrio keluar bersama feses dan pada tempat yang basah akan tumbuh menjadi larva bersilia (mirasidium). Mirasidium masuk ke tubuh siput Lymnea dan terbentuklah sporokis. Sporokis secara partenogenesis menghasilkan redia. Redia secara partenogenesis menjadi serkaria. Serkaria meninggalkan tubuh siput menjadi metaserkaria. Metaserkaria menempel pada tanaman/ rumput yang selanjutnya termakan oleh ternak, .................dan seterusnya.

c.   Cestoda (cacing pita)

Tubuh tertutup kutikula, terdiri atas segmen-segmen (proglotid) dan sudah dibedakan antara kepala (skolek) dantubuh (strobilus). Skolek dilengkapi dengan alat penghisap/alat kait. Setiap segmen mengandung alat perkembangbiakan.

Cacing ini bersifat hermaprodit dan sebuah proglotid merupakan satu individu.

Cestoda hidupnya parasit pada alat pencernakan hewan.

contoh :

- Taenea solium, cacing pita pada babi

        Taenea saginata, cacing pita pada sapi

        Diphyllobothrium latum

        Echinococcus granulosus, cacing pita pada anjing

        Hymenolephis, cacing pita kerdil 

 

5. Phyllum Nemathelminthes (cacing gilig, benang,

tambang)

Merupakan hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh tidak bersegmen dan tertutup kuticula. Saluran pencernakan mulai dari mulut sampai anus. Di temukan hidup di air, tanah, parasit pada akar, alat pencernaan hewan atau jaringan lain. Cacing betina lebih besar daripada cacing jantan.

Reproduksi denga seksual.

Contoh :

Ascaris lumbricoides, cacing perut manusia yang masuk melalui makanan.

Ascaris megalochephala, cacing perut pada kuda.

Ascaris suilae, cacing perut pada babi

Ancylostoma duodenale, cacing tambang pada manusia yang masuk ketubuh manusia melalui kulit telapak kaki

Necator americanus, cacing tambang di america

Oxyuris vermicularisEnterobius vermicularis, cacing kremi pada manusia yang masuk melalui makanan

Wuchereria branchroftiFilaria branchrofti, cacing penyebab penyakit kaki gajah (elefantiasis) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex vatican.

Trichinella spirallis, cacing cambuk

Loa, cacing mata

Onchorcerca, cacing pembuta

Heterodera radicicota, cacing akar

 

6.  Annelida (cacing gelang/ cincin)

Merupakan binatang triploblastik selomata, tubuhnya bersegmen. Setiap segmen dibatasi oleh sekat (septum). Sudah memiliki sistem syaraf, pencernaan, ekskresi, reproduksi dan sistem pembuluh. Hidup di air tawar, laut darat atau parasit.

Annelida dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu :

a.   Oligochaeta (cacing berambut sedikit)

contoh  :

- Lumbricus terestris (cacing tanah)

- Moniligaster houteni (cacing tanah di Sumatra)

- Pheretima sp (cacing tanah)

- Pherichaeta musica (cacing hutan)

- Tubifex sp (cacing air)   

b.  Polychaeta (cacing berambut banyak)

contoh  :

- Neanthes virens

- Arenicola marina

- Eunice viridis (cacing wawo)

- Lysidicol oele (cacing palolo) 

c.   Hirudinea (golongan lintah)

     contoh  :

- Hirudo medicinalis, lintah yang merupakan penghasil anti pembekuan darah (zat hirudin)

- Hirudinaria javanica, lintah kuning

- Haemadipsa zeylanice, pacet

Peranan Annelida dalam kehidupan  :

- Menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu aerasi tanah misal cacing palolo.

- Sebagai makanan, misal cacing palolo dan cacing wawo

- Menghasilkan zat hirudin atau  zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah, misal lintah

Gb.

 

 

                mulut                                                                                       penghisap

                                                                                                                        depan

 

                        seta

(duri halus)                             parapodia

 

 

klitelium

                                                                                                penghisap

                                                                                                belakang                                                         

 

 

Oligochaeta                Polychaeta                   Hirudinea

 

  

7.  Arthropoda (hewan beruas-ruas)

Merupakan binatang triploblastik selomata, tubuh beruas-ruas dan tiap ruas mempunyai kaki yang bersendi, rangka dari kitin atau zat tanduk, merupakan yang paling besar jumlahnya. Hidup di air tawar, laut, parasit pada hewan, tumbuhan dan manusia.

Tubuh terbagi menjadi 3, yaitu :

-  caput                    : kepala

-  torax                     :  dada

-  abdomen              :  perut

Sistem organ lengkap, meliputi  :  sistem peredaran darah, pencernaan, syaraf, pengeluran, pernafasan, indera dan perkembangbiakan.

Sistem peredaran darah terbuka dan tidak mengandung hemoglobin sehingga darah tidak berwarna merah, darah berfungsi mengangkut sari makanan dan zat sampah. Alat pernafasan yang hidup di air dengan insang dan yang hidup di darat dengan menggunakan paru-paru buku atau trakhea. Sistem syaraf dengan mengunakan sistem syaraf tangga tali. Perkembangbiakan generatif dan dalam perkembangannya ada yang mengalami metamorfosis yaitu perubahan bentuk tutbuh dari sederhana menjadi sempurna. Alat indera berupa antena sebagai alat peraba dan mata sebagai alat pengelihat. Alat gerak berupa kaki dan sayap.

Arthropoda terdiri dari 5 kelas, yaitu  :

                -  Crustacea

                -  Insecta

                -  Chilopoda

                -  Diplopoda

                -  Arachnida

 

a.  Crustacea

Hidup di air, bernafas dengan insang, kepala dan dada tidak dapat dipisahkan sehingga disebut cephalothorax (kepala dada), rangka luar dari kitin, antena 2 pasang, kaki 1 pasang pada setiap ruas tubuh dan pada udang atau kepiting terdapat 5 pasang kaki jalan.

Pada umumnya telur menetas menjadi larva dan setelah mengalami pengelupasan kulit maka larva tubuh menjadi hewan dewasa.

Contoh  :

- Cambarus sp (udang air tawar)

- Panulirus sp (udang laut)

- Pagurus sp (rajungan)

- Cancer sp (kepiting)

Peranan Crustacea dalam kehidupan manusia  :

- sebagai bahan makan untuk manusia

- sebagai zooplankton untuk makanan ikan di laut dan merupakan komponen penting dalam ekosistem

- beberapa Crustacea bersifat merusak atau parasit, yaitu membuat lobang pada katu bagian luar kapal

 

b.  Insecta (serangga)

Hidup di darat dan beberapa di air trawar. Tubuh dibedakan menjadi caput (kepala), thorax (dada) dan abdomen (perut).

Kepala didapatkan mata, antena dan alat mulut yang bertype :        -  menggigit

                                -  menusuk dan menggigit

                                -  menghisap

                                -  menjilat

Dada terdiri dari 3 segmen yang masing-masing mempunyai sepasang kakidan biasanya mempunyai 2 pasang sayap.

Perut terdiri dari sebelas segmen atau kurang, pada tiap segmen terdapat lobang nafas dan segmen terakhir berfungsi untuk reproduksi.

Dalam hidupnya insecta mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk tubuh.

Metamorfosa dibedakan menjadi 2 yaitu  :

- Metamorfosa sempurna (holometabola)

tahapnya :

Telur à larva à pupa (kepompong) à imago (dewasa)

Contoh :         

-  kupu-kupu

        -  nyamuk

        -  lebah

- Metamorfosa tidak sempurna (hemimetabola)

tahapnya :

Telur  à  nimpha  à  imago (dewasa)

Contoh :         

-  belalang

        -  periplaneta

        -  jangkrik

Nimpha adalah serangga muda yang bentuknya seperti serangga dewasa tetapi sebagian organ tubuhnya belum tumbuh atau sempurna. 

Gb. Belalang

 

     Kepala         dada                                                   perut

 

 

 

 

Antena

 

Mata

majemuk

 

 

 

 

 

 

 

                        Membran tympani                      spirakel             ovipositor

 

Berdasarkan alat mulut dan bentuk sayap, insecta dibedakan menjadi 9 ordo, yaitu :

- Orthoptera

- Isoptera

- Hemiptera

- Homoptera

- Odonata

- Coleoptera

- Lepidoptera

- Diptera

- Hymenoptera

 

Ordo Orthotera (serangga bersayap lurus)

Merupakan serangga peloncat, alat mulut berfungsi untuk menggigit, sayap depan disebut tegmina (bentuknya lurus menyempit dan kuat), sedang sayap belakang tipis seperti membran, mengalami metamorfosa tidak sempurna.

Contoh :

                Disostura sp (belalang padang)

                Gryllus sp (jangkrik)

                Hierodula (belalang sembah)

                Phasma (belalang jambu)

                Kecoak

Ordo Isoptera (Archiptera)

Memiliki rahang besar dan menonjol, sayap 4 buah dan menyempit, bila sudah tua sayap akan lenyap, mengalami metamorfosa tidak sempurna.

Hidup menunjukan sifat polimorfisme, yaitu dalamsatu species terdapat bermacam-macam bentuk tubuh yang fungsi atau tugasnya berbeda.

Contoh :

           Rayap, yang terdiri dari :        -  rayap raja

                                                           -  rayap ratu

                                                           -  rayap prajurit

                                                           -  rayap pekerja

        Rayap raja dan ratu berfungsi seksual

Ordo Hemiptera (serangga bersayap tidak sama)

Merupakan serangga hama, alat mulut berfungsi untuk menusuk dan menghisap, bersayap atau tidak bersayap, mengalami metamorfosa tidak sempurna.

Contoh :

           Nilaparvata lugens (wereng)

           Leptocorsita acuta (walang sangit)

 

           Berbagai hama padi

           Kutu busuk

Ordo Homoptera (serangga bersayap sama)

Alat mulut untuk menghisap, sayap 4 buah atau tidak bersayap, mengalami metamorfosa tidak sempurna.

Contoh :

                Pediculus humanitis capitis (kutu manusia)

                Coccidae (kutu perisai)

                Phthirus pubis (kutu alat kelamin)

                Tonggeret padi

                Kutu anjing

Ordo Odonata

Bersifat predator, memiliki 2 pasang dan kepala dapat digerakan dengan bebas, mengalami metamorfosa sempurna, nimphanya bersifat aquatik.

Contoh :

                Capung

Ordo Coleoptera

Tubuh keras, mempunyai 2 pasang sayap. Sayap depan keras dan tebal dengan permukaan halus yang mengandung zat tanduk disebut elitra. Sayap belakang dapat dilipat waktu istirahat, mengalami metamorfosa sempurna.

Contoh :

           Sitophylus oryzae (kutu beras

           Coccinella sp (kepik emas

           Kumbang kayu

           Kumbang kulit

           Kumbang kapas   

Ordo Lepidoptera (golongan kupu-kupu)

Memiliki 2 pasang sayap, bersisik dan warna bermacam-macam, alat mulut untuk menghisap (dewasa) tetapi waktu masih larva mulut untuk mengunyah atau menggigit, mengalami metamorfosa sempurna.

Contoh :

                Kupu-kupu

Ordo Diptera (serangga bersayap dua)

Memiliki 1 pasang sayap karena sayap belakang mengalami penyusutan maka terbentuklah bulatan-bulatan kecil yang disebut halter. Mengalami metamorfosa sempurna.

Contoh :

                Anopheles sp (nyamuk malaria)

                Culex sp (nyamuk biasa)

                Musca domestica (lalat rumah)              

Ordo Hymenoptera (serangga bersayap empat)

Memiliki 2 pasang sayap. Pada serangga betina dilengkapi dengan alat bertelur (ovipositor) dan  alat penyengat. Alat mulut berfungsi untuk menjilat dan mengunyah, mengalami metamorfosa sempurna.

Contoh :

           Apis melliferaApis indica (lebah madu)

           Vespula maculata (tawon endas)

           Semut hitam

           Lebah dengung

 

Peranan insecta dalam kehidupan  :

Menguntungkan :

-    sebagai serangga penyerbuk

-    sebagai predator, misal capung, kepik

-    sebagi penghasil bahan makanan dan industri

-    sebagai salah satu komponen dalam ekosistem

Merugikan  :

-    penyebab penyakit pada hewan dan manusia

-    hama pada tanaman pertanian

-    sebagi vektor atau pembawa berbagai penyakit, misal lalat dan nyamuk    

c.   Chilopoda

Dikelompokkan dalam Myriapoda. Tubuh gepeng beruas-ruas, setiap setiap ruas terdiri atas sepasang kaki, dan dibedakan antara kepala dan badan.

Kepala terdapat sepasang antena, mulut dan mata. Bernafas dengan trakhea, bersifat karnivora. Alat mulut ujungnya seperti cakar yang berperan sebagai taring berbisa.

Contoh :

                Scolapendra heros (kelabang atau lipan)

 

d.  Diplopoda

Dikelompokkan dalam Myriapoda. Tubuh bulat panjang, bersegmen, pada tiap ruas terdapat dua pasang kaki, dan dibedakan antara kepala dan badan.

Kepala terdapat sepasang antena pendek, mempunyai taring tidak berbisa. Bernafas dengan trakhea. Hidup di tempat yang lembab (darat).

Contoh :

                Julus virgatus (keluwing atau hewan kaki seribu)

 

e.  Arachnida

   Tubuh terdiri dari kepala-dada (cephalothorax) dan perut (abdomen).

Kepala memiliki dua alat mulut, yaitu :

Kelisera      :    bentuk seperti catut/ gunting yang digunakan untuk melindungi mangsanya

Pedipalpus :    bentuk seperti kaki yang digunakan untuk memegang mangsanya

Terdapat 4 pasang kaki, bernafas dengan paru-paru, trakhea atau keduanya, peredaran darah terbuka.

Arachida dibedakan menjadi 3, yaitu  :

-    Scorpionidae

Memiliki alat penyengat dibagian poterior kelisera, pedipalpus besar.

Contoh :

                Heterometrus cyaneus (kalajengking)

                Chelifer cancroides (kalabuku)

-    Arachnida (Aracneida)

Alat mulut di depan anus, dapat membuat jaring-jaring.

Contoh :

           Mygale javanicus (laba-laba burung)

           Nephila maculata (laba-laba raksasa)

           Heteropoda (laba-laba pemburu)

-    Acarina 

     Merupakan arthropoda  parasit

     Contoh :

                Sarcoptes scabei (kutu kudis)

                Rhipicephaluas sanguineus (caplak anjing)

                Ctenocephalides cannis (pinjal anjing)

                Ctenocephalides felis (pijal kucing)                        

Tungau

 

8.  Mollusca (hewan bertubuh lunak)

Tubuh lunak terbungkus oleh cangkang yang mengandung zat kapur atau tidak bercangkang. Bersifat triploblastik dan mempunyai matel yang berfungsi menutupi organ-organ viseral dan membuat rongga mantel.

Alat gerak berupa kaki yang berfungsi untuk merayap dan menangkap mangsanya. Sudah memiliki sistem pencernaan, syaraf, ekskresi, otot dan reproduksi.

Mollusca dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu :

                -  Amphineura, paling primitif

                -  Gastropoda, kaki di perut

                -  Scaphopoda, kaki lancip

                -  Pelecypoda (Lamellibranchiata, Bivalvia), kaki

                   lancip insang berlapis-lapis

                -  Cephalopoda, kakai di depan

a.  Aphineura

Hidup di laut, kaki perutnya melekat pada batu-batuan,  pada rongga mantel terdapat insang. Permukaan dorsal ditutupi oleh spikula yan gberlendir dengan delapan keping yang mengandung zat kapur.

 Contoh :

                   Chiton, dalam daur hidupnya mengalami fase trokopor (larva bersilia dan dapat bergerak bebas)

 

b.  Gastropoda

Hidup di aair tawar, laut dan darat. Umumnya mempunyai cangkok (rumah) berbentuk kerucut terpilin (spiral) sehingga bentuk tubuh menyesuaikan dengan bentuk cangkok, tetapi ada siput yang tidak mempunyai cangkang yang disebut siput telanjang.

Gerakan Gastropoda umumnya lambat karena kontraksi otot menyerupai gelombang yang dimulai dari belakang menjalar ke depan sehingga kaki dapat menjulur ke muka dan kaki bagian belakang terseret ke depan. Untuk memudahkan geseran kakinya dikeluarkan lendir.

Bersifat hermaprodit tetapi tidak pernah terjadi pembuahan sendiri dan pembuahan terjadi setelah adanya perkawinan. Ovovipar atau telur menetas di dalam tubuh/ uterus. Bernafas dengan paru-paru yang ada di darat dan dengan insang yang ada di air.

Peranan Gastropoda dalam kehidupan  :

Menguntungkan  :

- sebagai makanan yang mempunyai nilai ekonomi

- sebagi komponen penting dalam ekosistem, misal sebagai inang perantara dari kehidupan Fasciola hepatica

- sebagai bahan kolektor yang indah, misal cangkang       

Merugikan  :

- beberapa Gastropoda merusak pada tanaman pertanian, misal bekicot (Achatina fulica), keong, siput     

c.   Scaphopoda

Memiliki cangkok seperti gading gajah atau terompet. Hidup di laut (pantai berlumpur). Tubuh memanjang, kaki lancip yang berfungsi untuk menggali pasir atau lumpur.

Contoh  :

           Siput gading gajah 

d.  Pelecypoda

Mempunyai kaki pipih seperti kapak untuk membuat lobang, cangkok terdiri dari 2 bagian yang dihubungkan semacam engnsel (bivalvia), insang berupa lembaran yang berlapis-lapis (Lamellibranchiata).

Cangkok tersusun atas 3 lapisan, yaitu  :

-  Periostrakum :   merupakan lapisan luar yang tipis gelap dan tersusun dari zat tanduk

-  Prismatik       :   lapisan tengah yang tersusun atas kristal-kristal zat kapur yang berbentuk prisma

-  Nakreas         :   lapisan dalam yang tersusun atas kristal kalsium karbonat yang lebih halus. Lapisan ini disebut lapisan mutiara

Gb.

                                                                                        Periostrakum

                                               

Lapisan prisma

                                               

 

Lapisan nakre

                                               

 

 

Mantel

 

 

Proses terjadinya mutiara  :

Diantara cangkok dan mantel kemasukkan benda asing misalnya pasir yang merupakan inti untuk butir-butir mutiara, kemudian inti butir mutiara ini dapat dimasukan diantara mantel dan lapisan nakreas sehingga terbentuklah mutiara.

Mutiara dapat terbentuk secara alami atau sengaja diproduksi secara besar-besaran dengan cara menyuntikan inti butir mutiara (karbon) pada beberapa kerang mutiara, misal Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi.

Contoh lain :

           Tiram (Mytelus sp, Ostrea sp)

           Ketam (Anodonta sp)

           Remis (Buccinus sp, Asaphis detlorata)

           Terredo navalis,  merupakan kerang pengebor kayu

             galangan kapal 

e.  Cephalopoda     

Kaki di kepala, kepala dapat terlihat jelas dan mata besar, kaki sekeliling otot dimidifikasi menjadi tangan, tentakel sekeliling mulut dan corong yang merupakan saluran keluar dari rongga mantel.

Kebanyakan Cephalopoda mempunyai kantong atau kelenjar tinta. Umumnya tidak bercangkok kecuali pada Nautilus.

Contoh :

                Nautilus

                Loligo indica (cumi-cumi)

                Octopus sp (gurita)

                Ikan sotong

 

9.  Echinodermata (hewan berkulit duri)

Merupakan binatang  triploblastik selopmata, tubuh simetris radial yang terbagi menjadi 5 bagian, umumnya mempunyai duri, saluran pencernaan sempurna meski anus pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi, hidup di laut, gerakan lambat dengan kaki pembuluh (ambulakral) yang terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh sistem pembuluh air yang berkembang dari selom.

Jenis kelamin terpisah, larva mempunyai bentuk simetris bilateral yang dapat berenang secara bebas disebut bipinnaria.

Struktur larva Echonodermata mempunyai persamaan dengan struktur Chordata rendah dan dalam perkembangan embrio tahap awal, kedua phyllum di atas mempunyai persamaan. Jadi jika dilihat secara embriologis Echonodermata lebih dekat dengan Chordata daripada ke Annelida, Mollusca atau Arthropoda.

Echinodermata dapat dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu  :

-  Asteroidea

-  Echinoidea

-  Ophiouroidea

-  Crinoidea

-  Holothuroidea

a. Asteroidea

Bentuk seperti bintang laut atau segi lima, permukaan bawah (oral) terdapat mulut,permukaan atas (adoral) terdapat anus.

Kaki pembuluh terdapat pada permukaan oral, pada permukaan adoral selain terdapat anus juga terdapat madreporit yaitu lobang yang mempunyai saringan yang menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lobang kelamin.

Contoh :

           Macam-macam bintang laut  

b.  Echinoidea

Bentuk hampir bulat atau gepeng, tidak mempunyai tangan, rangka tersusun dari keping-keping zat kapur dan umumnya berduri.

Contoh :

                Landak laut

c.   Opiuroidea

Tubuh mempunyai 5 tangan yang dapat digerakan. Mulut dan madreporit terdapat di daerah oral, tidak mempunyai anus.

Contoh :

           Bintang laiut atau bintang ular laut

d.  Crinoidea

Tubuh mempunyai 5 tangan yang bercabang , mulut dan anus di daerah oral, tidak mempunyai madreporit. 

Contoh :

                Lilia laut

e. Holothuroidea

Tubuh memanjang, sekitar mulut terdapat tentakel yang bercabang, bregerak dengan tiga garis kaki pembuluh.

Contoh :

           Teripang atau mentimun laut

 

Peranan Echinodermata dalam kehidupan  :

Menguntungkan  :

-    sebagai makanan, misal teripang dan telur bulu babi

-    sebagai pembersih karena memakan bangkai ataui sisa-sisa hewan yang terdapat di pantai

Merugikan  :

-    Bintang laut dapat merusak binatang karang (memakan)

-    Bintang laut juga dapat memakan janis-jenis tiram di antaranya kerang mutiara